Inhalasi

Minggu lalu tiba-tiba aja Marty bangun dari tidur malam dan minta minum ail anget. Gue nebak pasti dia lagi gak enak badan, paling2 mau flu karena biasanya kalau lagi batuk pilek gue suka kasih dia minum air hangat yg banyak. Nafasnya kelihatan agak berat dan karena dia nangis akhirnya muntah dan dahaknya ikut keluar.

Besok malamnya lagi-lagi dia rewel dan kali ini nafasnya agak sesak, tapi setelah banyak minum air hangat dan mimik dia tenang lagi walaupun nafasnya masih terlihat berat.

Malam ketiga nafasnya benar2 sesak dan terdengar mengi. Akhirnya gue semprotkan inhaler gue melalui gelas aqua yg dibolongin bawahnya. Sumpah deh, sebagai penderita asthma (walaupun belum tentu setahun sekali kambuhnya) gue tahu banget gimana menderitanya kalau lagi sesak nafas.

Dua hari berikutnya Marty sesak nafas all day, nggak cuma malam aja. Tapi dasar bocah, biarpun gitu tetap aja jumpalitan pontang panting kalau lagi main dan baru rewel menjelang tidur. Minggu lalu itu memang Jakarta lagi hujan terus-menerus dan udara dingin sepertinya malah bikin sesak nafasnya tambah parah. Akhirnya hari Jum'at  (21/12/07) gue bawa ke DSA dan disarankan untuk inhalasi. Inhalasinya bertahap selama 4 kali tapi nggak bisa berurutan 4 hari karena hari minggu dan libur natal klinik fisioterapinya tutup. Setelah inhalasi yg ke-tiga baru Marty muntahin dahaknya dan sesak nafasnya hilang.

Walaupun kata om dokter Marty belum tentu kena asthma tapi tetap aja kita mo mulai cari-cari tempat les renang buat balita. Mudah2an dengan rajin olahraga Marty gak nurun bakat asthma emak tercintanya ini.

Keterangan foto : Anak yg bete karena harus pakai masker & emaknya yg banci foto