Selasa, 29 Juli 2008

Nenenholic sejati

Tanggal 23 Juli kemarin tiba-tiba aja Marty menolak mimik setelah selama 2 tahun 6 bulan 3 hari jadi pelanggan setia pabrik susu emaknya. Ini gara-gara dia ngobrol sama Baunbel (baca : Brown Bear, hand puppet yg disuarakan dengan jayus oleh emaknya)

Marty (M) : " Baunbel tau nggak, Malty tekalang udah tekolah?" (sekarang ini semua kata berawalan S diucapkan jadi T)

Baunbel (B) : " Berarti udah gede ya?"

M : " Udah doooong...kan udah ditunat juga..."

B : " Kalo udah gede berarti nggak mimik lagi dong?"

M : " Iya, enggak mimik lagi *bohong*...kan kalo mimik telus nenen Mimi takit, jadi luka, kalo luka nanti dipelban kaya' t*t*t Malty waktu ditunat"

Nah, malamnya dia menolak mimik. Tengah malam dia sempat terbangun dan nangis tapi waktu ditawarin mimik dia bilang "nggak mau, udah gede"

Sampai besoknya dia tetap nggak mau mimik, cuma kali ini kalau terbangun tengah malam dia nggak nangis lagi, hanya merengek2 sebentar trus tidur lagi. Gue jadi mikir, kaya'nya nih anak mulai menyapih dirinya sendiri. Pokoknya selama dia nggak minta nggak akan gue kasih.

Hari ke-tiga dia demam. Bocah ini kalo demam nggak pernah jauh dari 40C dan malam itu rekor sampai 41C. Sedih deh liatnya, biasanya kan kalo lagi demam gitu maunya nemplok aja. Marty kan biarpun demam tinggi tetap aja ngebadut, tetap minta makan (walau kadang2 nggak habis) dan mau minum susu. Biasanya dia rewel kalau sudah tidur dan jadi saru rewelnya karena demam atau karena pingin mimik. Karena kasihan gue tawarin mimik tapi dia nolak

Sampai semalam dia masih keukeuh nggak mau mimik. Taaaaaapiiii.....tadi pagi setelah subuh gue terbangun karena dia nangis kejer

" Marty kenapa nak?...."

" *nangis tambah kejer*"

" Bilang mau apa, kalo nangis aja mimi nggak ngerti"

" Malty mau mimiiiiiiiikkkkkk!!!"

" Katanya anak gede nggak mimik lagi?"

" Malty matih kecil ajaaaa..."

" Katanya nenen mimi luka?"

" Udah tembuh kok, kan udah lama"

Ya sutra deh, akhirnya gue ngalah...hehehehehehe...lagiankan niatnya menyapih tanpa bikin bebe sakit hati. Lagian dia mimiknya cuma tadi pagi aja, sampai malam ini belum minta lagi, tidur juga tadi tidur sendiri tanpa mimik dulu. Mungkin ini bagian dari proses slow weaningnya dia yg really...really...slow, he he he he...(banyangin aja, udah dari Juli tahun lalu!). Pasti suatu hari ketemu lah cara menyapi yg tepat buat nenenholic sejati ini

Senin, 28 Juli 2008

Kekerasan terhadap balita

Cross posting dari milis....

--------------------------------

Teman-teman ini hanya sekedar sharing aja, kisah yang aku ceritakan ini jangan diartikan macam2.

Ambil hikmahnya aja, apalagi yang masih punya anak balita.

Sebenarnya aku ngga tau harus mulai dari mana, mungkin ceritanya agak panjang tapi kejadian kemaren yang aku alami masih bikin aku syok.

Kira-kira begini kejadiannya.

Kemaren, hari Selasa 21 Juli 2008, aku pulang dari kantor lebih cepat karena ada sesuatu yang ingin aku beli untuk anakku di daerah Depok.

Singkat cerita, selesai aku membeli sesuatu itu aku pulang ke Lenteng Agung naik kereta api dari stasiun Pondok Cina, disana aku dikasih duduk oleh seorang kakek. Aku bilang "terima kasih". Aku duduk di gerbong ke 2 dari belakang kereta.

Baru saja aku duduk, daerah sebelah kiriku ada suara ribut2....kira2 kedengarannya begini.."kenapa tuh?"... "diapain tuh?"... dsb.

Setelah lewat didepan aku ternyata ada pengamen perempuan kira2 umur 12 tahunan dan bawa anak balita kira-kira 1,5 tahunan sambil pegang plastik buat minta uang.

Waktu aku kasih uang aku baru liat ternyata hidungnya ngeluarin darah segar. Aku pikir mimisan. Terus spontan aku elap hidungnya yang berdarah. Orang-orang cuma ngeliatin aja.

Pas dipersambungan kereta, aku liat ngga ada alasnya sehingga lubang menganga sekitar lebar ½ meteran. Aku pikir balita itu akan diangkat, karena mana bisa dia menyeberang dengan lubang selebar itu. Ternyata yang aku liat, dia diseret sebelah tangan kirinya. Spontan aku kejar, aku peluk anak itu. Astagfirllah. Aku bilang ke pengamen cilik itu "jangan begitu dong, kasian masih kecil". Dia bilang " urusan gue dong .. ade..ade gue". Aku tau ini anak dari kira2 umur 8 tahunan udah ngamen dan pernah suatu ketika nyandung kaki aku, sama dia sekalian malah ditendang kaki kaki sambil ngomel-ngomel. Perangainya udah keliatan jelek dari dulu.

Kembali ke cerita waktu aku bilang jangan begitu, orang-orang baru ikut2an marahin tuh pengamen cilik. Sibalita diambil dari tangan aku oleh pengamen cilik itu dan dijotos idungnya. Ya ampun.. ternyata idungnya yang berdarah itu karena jotosan2an yang sebelumnya. Trus dateng pedangan disekitar kereta namparin tuh pengamen dia bilang "itu ade lo gila kali lo". Tanpa ada rasa penyesalan, rasa sakit sipengamen bilang " eh monyet justru ini ade gue mau gue apain kek, urusan gue" sambil ngejotos lagi muka si balita dan bilang " gara-gara lo nih gue jadi begini!" Ya Allah, aku langsung rebut lagi tuh anak balitanya sambil ngga tahan netesin air mata karena darah yang ngalir di idungnya makin banyak. Terjadi tarik2an antara aku dan sipengamen dan dibantuin orang2. Aku bawa lari, tapi aku juga ngga tau mau aku bawa kemana.. aku bingung. Idungnya aku elapin dan aku elus kepalanya ternyata kepalanya banyak benjolan dan bekas luka yang udah kering. Entah anak siapa itu, filling aku itu bukan adenya karena dari mukanya aja ngga ada kemiripan. Dan kalau memang adenya ngga mungkin setega itu. Balita yang belum bisa ngomong apa yang ia rasain, sakit udah pasti. Dia cuma bisa nangis yang juga ditahan mungkin karena rasa takut. Aku langsung ingat anakku dirumah, aku peluk anak itu seolah2 dia anak aku.

Kemudian ada ibu2 yang ngambil balita itu dari tangan aku, aku berharap balita itu dia bawa untuk diambil jadi anaknya tapi ternyata malah dikasihkan lagi ke pengamen kecil itu. Orang2 cuma bisa memaki2 si pengamen " tar gue bawa ke polisi lu", "tar ade lu gue bawa ke panti asuhan". Tanpa ada tindakan. Yang lebih aku sesalkan lagi dateng 3 orang petugas kereta api berseragam biru dongker, cuma ikut2an marah dan mengancam, ngga tau apa yang mereka omongin aku udah ngga mudeng lagi, kepala pusing. Dan akupun harus turun di stasiun Lenteng Agung. Ngga tau gimana nasib si balita selanjtunya. Aku inginnya sipengamen diamankan dulu ke pos stasiun terdekat diberi arahan atau apalah karena ini udah penganiayaan berat terhadap balita yang jalannya aja belum bener.

Aku takut setelah kita ngga tau lagi, ngga liat lagi, tuh balita makin digebukin, makin dianiaya.

Ternyata kemiskinan dan kekurangan membuat anak kecil yang baru 12 tahunan pun membuat mereka ngga punya hati nurani. Kemana orang tua mereka yang seharusnya memberikan perlindungan, kasih sayang, pendidikan dan nafkah.

Sepertinya sibalita itu juga kemaren dijotos idungnya karena ngantuk. Tidur dan istirahat sejenakpun dia udah ngga bisa .... gimana dengan makannya? Apa dia juga dikasih makan??

Sampai aku tulis cerita ini aku masih ingin nangis tapi aku ngga bisa berbuat apa2.

Mungkin masih banyak cerita kekerasan fisik pada balita yang lebih sadis lagi dari ini karena aku juga pernah liat anak balita juga dipukulin ibunya yang tukang sapu di gerbong kereta dan mau dilempar keluar keluar. Miris ngeliatnya. Bersyukurlah kita dengan segala apa yang kita punya, masih banyak yang lebih kekuarangan dari kita.

Mari teman2, ibu2, bapak2 yang punya anak terutama balita kasihi mereka, berikan kasih sayang yang mereka perlukan, terutama jangan melakukan kekeran fisik pada anak kita, kasihan.

Salam,

Bundanya Fadli

Minggu, 27 Juli 2008

First days of school




Tanggal 15 Juli kemaren Marty resmi jadi siswa Play Grup. Dari beberapa hari sebelumnya udah nggak sabar karena pingin bawa tas Supermannya buat sekolah. Dia girang karena sekolahnya naik angkot, walaupun duduk di angkot nggak sampai 5 menit udah sampai di sekolah.
Hari pertama kelihatan sekali kalo dia masih takut, bingung dan malu. Sebelum masuk kelas ada acara perkenalan dengan kelas2 yg lain dan dengan guru2nya. Herannya walaupun takut dan malu dia maju waktu murid2 diperbolehkan maju ke depan kalau mau nyanyi. Dia nyanyi diiringi gitar oleh gurunya. Lagunya apalagi kalo bukan Grammy Nominee versi Marty : POK AME-AME, he he he he...dan suaranya juga kecil sekali. Gue tau, dia mau maju karena lihat microfone, nih anak kan banci microfone kaya' Abinya :D
1 jam pertama kelihatannya lancar-lancar aja sampai tiba-tiba dia nangis dan minta pulang (di rumah baru ketahuan kalo dia nggak enak badan, batuk-batuk terus)
Hari kedua (pertemuan ke 2 maksudnya, karena sekolahnya nggak tiap hari) dia mau sekolah bawa Spongebob (ranselnya yg berbentuk Spongebob). Katanya Spongebob suruh nemenin biar dia nggak malu. Tapi ternyata tas ini jadi masalah karena selalu direbut temannya, di luar kelaspun si Spongebob jadi rebutan anak-anak TK.
Hari ketiga dia minta ditemani Spiderman (ranselnya yg gambar Spiderman), katanya Spongebob nggak bisa ngelawan kalo ditarik2 temannya, kalo Spiderman bisa nonjok kalo ada yg mau ngerebut tasnya. Halah, dasar anak-anak...
Hari ke empat dia udah mulai mau lepas dari emaknya, udah mulai berbaur sama teman-temannya. Sebenarnya dari hari pertamapun dia udah berbaur, tapi sama anak-anak TK karena memang Marty lebih suka main sama anak2 yg lebih besar.
Hari selasa nanti adalah pertemuan ke-5 dan dia udah sesumbar nggak mau ditungguin lagi, emaknya disuruh nunggu di ruang tunggu aja. Dia cerita salah satu gurunya nantangin kalo berani nggak ditemani dia bakal dikasih stiker yg banyak. We'll see...
Oh iya, sekarang setiap pulang sekolah dia cerita tentang temannya yg bernama Mayra. Mayra ini anak perempuan cantik, imut2, lucu, pintar dan berani. Bayangin aja, dari hari pertama dia udah sendiri di kelas, nggak mau ditunggu. Dia juga anak Playgrup yg maju nyanyi selain Marty, sisanya anak2 TK yg sudah besar. Kalo di sekolah maunya duduk dekat Mayra, kalo bikin lingkaran maunya pegangan tangan sama Mayra, pokoknya apa-apa Mayra sampe-sampe bilang sama emaknya kalo dia mau punya adek kaya' Mayra. Hi hi hi hi...Mayra ini walaupun hampir seumuran tapi badannya imut-imut jadi mungkin Marty berasa punya adek kali ya...atau memang dasar genit aja, maunya dekat2 cewek? Nurun dari siapa nih? *sambil ngelirik Abi*

Sabtu, 26 Juli 2008

Kami balik lagi....

Setelah hampir seabad tanpa koneksi internet di rumah, kami balik lagi.... kali ini dengan quota yg lebih guede dan speed yg lebih kuenceng!!!

Tadi udah mampir2 buat ninggalin jejak, tapi nggak ngasih komen. Boooo, ditinggalin seabad aja udah ketinggalan ribuan posting.

Pokoknya it's good to be back!