Sabtu, 12 November 2011

Tes IQ

Kemaren Marty tes IQ di sekolah. Hasil sementara yg disampaikan psikolog ke Mimi katanya Marty tenang, kendali emosi sgt baik, daya tangkap cepat, kemampuan matematis di atas rata2, dewasa utk ukuran anak 5thn, trus banyak lagi yg Mimi gak ingat. Disarankan lbh banyak bermain dgn anak seusianya utk menyeimbangkan. Nah, itu dia masalahnya. Sekarang aja dia nyebut teman2 sekelasnya 'anak kecil'. Begitu bubar jam sekolah lsg buru-buru minta pulang karena sdh bosan main sama teman2nya. Kalo Mimi masih duduk2 brg ibu-ibu yg lain dia malah lebih suka ikutan nongkrong & ngobrol bareng ibu-ibu itu dibandingkan bergabung sama teman-temannya yg masih heboh bermain. Atau biasanya dia dekatin penjaga sekolah trus ngobrol ngalor ngidul sama si bapak yg hampir seumuran opa. Kira-kira harus digimanain ya? kemaren lupa nanya sama psikolog nya kira-kira apa pengaruhnya seandainya tetap dibiarkan nggak mau bermain sama anak seusianya.

Minggu, 11 September 2011

Siap-siap mau tidur. Mimi taruh headphone di perut. Marty ikutan nitip helikopter & pistolnya, untuk adek main :p

Tulisan tangan Marty


Surat ini datang lewat pos akhir tahun lalu. Jadi ceritanya unyil-unyil di sekolah outing ke kantor pos dan nulis surat untuk orang tua masing - masing

Ini kumpulan tulisan tangan Marty, Mulai dari dia bisa menulis sampai tulisan tangannya sekarang. Sepertinya karena dia lebih dulu bisa membaca membuat dia malas latihan menulis, alasannya bisa diketik aja terus tinggal di print :p

Awal bisa menulis tulisannya besar-besar dan semuanya huruf kapital. Mungkin karena dia hafal abjad dari keyboard laptop ya?...Pernah juga ada masanya tulisannya alay banget, campur - campur antara huruf kapital dan huruf kecil dan ada aja huruf yang terbalik menghadapnya. Sekarang sih sudah mendingan tulisannya. Sudah kecil - kecil dan mengikuti garis buku.

Seperti anak kecil pada umumnya, Marty juga susah kalau diajak belajar. Jadi Mimi mengajarinya sambil main aja. Anak laki-laki kan umumnya suka kompetisi, jadi kadang Mimi ajak lomba menulis kata. Kadang Mimi ajak dikte kata, nanti gantian dia yang dikte Mimi. Nah setelah dia lancar dikte kata baru Mimi ajarkan menulis kalimat. Caranya gini, Mimi kasih dia beberapa soal berupa kalimat . Misalnya " Sebutkan 5 hewan berkaki empat" atau " Ikan berenang menggunakan...." Nanti setelah dia jawab pertanyaannya pasti dia minta gantian ngasih soal ke Mimi. Jadi secara nggak sadar dia udah nulis kalimat juga tanpa merasa sedang diajari.

Kamis, 04 Agustus 2011

(terpaksa)mandiri

Mau cerita tentang anak kecil yang terpaksa mandiri oleh keadaan. Keadaan pertama waktu persiapan mau punya adek dulu. Marty 'terpaksa' harus mandi sendiri, tidur sendiri dan kadang menyiapkan sendiri bekal cemilannya untuk di sekolah. mimi udah pernah cerita tentang ini di sini

Keadaan kedua waktu Mimi mabok berat karena hamil muda. Waktu itu jangankan ngeliat dan nyium bau makanan, membayangkan makanan aja Mimi rasanya mau nampol orang . Jadi aja Marty yang biasanya dalam sehari ada aja disuapin, harus makan sendiri 3x sehari. Hasilnya dalam beberapa minggu dia bisa makan cepat dan bersih. Sekarang dia udah nggak mau lagi disuapi

Keadaan ketiga apalagi kalo bukan karena Mimi puasa. Karena Mimi harus bangun tengah malam untuk makan dan bangun lagi untuk sahur otomatis jam tidur Mimi berkurang. jadi habis sahur Mimi harus tidur lagi supaya kuat puasanya. Trus gimana dong Marty yang harus sekolah pagi?...Alhamdulillah sudah terbantu oleh keadaan pertama dan kedua di atas. Mimi tinggal setel timer aja. Kalau timer nya bunyi tandanya dia harus mulai beraktifitas ; sarapan (kalau dia lagi nggak mau puasa) & mandi trus siap-siap ke sekolah. Sebelumnya pas lagi sahur Mimi siapkan dulu sarapan, bekal & seragam sekolahnya. Sudah 5 hari ini berjalan lancar. Dia makan, mandi, pakai seragam, kaos kaki & sepatu sendiri, trus berangkat sekolah diantar Abi. Jam 10 pagi baru ketemu Mimi lagi kalau sdh pulang sekolah.

Alhamdulillah, biarpun sebenarnya nggak tega juga "ngelepas"nya sendiri gitu, tapi mau gimana lagi . Itung-itung latihan kalau nanti perhatian Mimi harus terpecah dan terbagi karena kehadiran adeknya.

"Mimi kalo abis pake komputer di log-out ya...ntar dibajak orang lho FB nya" Jiahahahaha.....

Pingin memberdayakan mesin jahit *pingin belajar jahit maksudnya*...Tapi kok kursus menjahit mahal bgt ya?...

Jumat, 29 Juli 2011

Anakku sakaw belajar. What should I do?...

Mau cerita sedikit (eh nggak janji deh bakal dikit) tentang si calon kakak yang tingkat kesukaannya belajar mulai bikin khawatir dan belajarnya itu yang model pelajaran anak SD seperti penjumlahan, pengurangan, dikte dll. Call me emak lebay, tapi saya maunya dia seperti anak usia 5thn pada umumnya, yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain bukannya malah mikirin pelajaran yang belum waktunya dia pelajari. Bayangin, untuk anak seusianya bisa mengerjakan 10-15 buah soal penjumlahan dengan satuan ratusan dalam waktu kurang dari 5 menit sudah termasuk hebat kan? apalagi mengingat di sekolahnya belum diajarkan.

Nggak ingat juga kapan dia mulai maniak belajar. Yang jelas waktu dia masih kelas Bintang Besar A (TK A) gurunya pernah menanyakan cara belajar yang mimi terapkan di rumah. Mimi cuma terangkan kalau Marty tidak pernah secara serius kami ajarkan calistung, biasanya sambil bermain aja. Ternyata menurut gurunya dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya (yang sebagian ikut les baca tulis dan Kumon di luar jam sekolah) kemampuannya justru menonjol.

Nah, sejak dia naik kelas ke TK B mulai kelihatan deh rasa penasarannya, terutama terhadap angka-angka. Awalnya dia cuma tau penjumlahan dan pengurangan sederhana seperti yang diajarkan di sekolah. Misalnya 7 + 2 atau 9 - 4 yang bisa dihitungnya dengan bantuan jari tangan. Suatu hari sambil main dia nanya ke Mimi bagaimana cara menghitung angka yang banyak, yang sudah tidak bisa menggunakan jari. Waktu itu sambil lalu Mimi contohkan penjumlahan bersusun memakai angka puluhan. Ternyata sekali itu aja dia langsung bisa dan minta diberi soal. Awalnya Mimi kasih 1 atau 2 soal, supaya dia nggak penasaran. Tapi setelah itu minta lagi dan lagi. Kalo Mimi menolak dia langsung bikin soal sendiri dan menjawab sendiri hasilnya . Jadi dalam waktu beberapa minggu di TK B ini dia sudah bisa penjumlahan / pengurangan dalam angka ratusan dengan sangat cepat

Jadi daripada dia belajar sendiri dan nggak terarah akhirnya Mimi selalu temani. mimi yang beri soal nanti dia tinggal jawab dan nanti kita periksa hasilnya sama-sama. Yang bikin Mimi sedikit khawatir yaitu intensitas belajarnya. Biasanya pulang sekolah sambil nunggu jam makan siang dia main atau baca buku. Tanpa ditanya pun dia pasti nyerocos apa aja kegiatannya hari itu di sekolah. Selesai makan siang biasanya dia langsung nagih belajar. Nanti sebelum tidur malam dia baca buku dan minta belajar lagi. Dari yang awalnya puas diberi 3-5 soal sekarang 20 soalpun dia nggak cukup. Nah, sudah beberapa hari ini dia selalu membawa buku tulis dan tempat pensilnya ke mana-mana. Setiap bosan bermain dia pasti cari Mimi minta diberi soal. Terus terang Mimi sudah mati gaya mau diberi soal apalagi. Kalo membaca dan menulis dia sudah lancar, jadi dia menolak kalau diberi soal baca-tulis. Pengetahuan umumnya juga lumayan, karena selain rajin baca ensiklopedia junior dia juga suka browsing, hehehe... Beneran lho, kalo ada pertanyaannya yang Mimi jawab dgn tidak memuaskan dia pasti nanya langsung ke Google *tepok kidat*. Selain itu dia suka nonton dan download video di Youtube ttg hal-hal yang dia ingin tau. Dia bisa cerita dengan lancar berapa berat anak gajah yang baru lahir atau ada hewan yang namanya pistol crab / pistol shrimp yang 'tembakannya' bisa sampai mengacaukan sistem navigasi kapal selam. Dan dalam hal belajar ini  sepertinya dia lebih tertarik dengan soal matematika. Mimi sudah variasikan jenis soalnya, mulai dari pejumlahan /pengurangan bersusun, garis bilangan, melengkapi angka yang hilang, roda angka dan sebagainya. Semua dikerjakan dengn mudah. Mimi berani bilang kemampuan matematikanya sekarang sama dengan anak kelas 3 SD. Gawatnya sekarang dia mulai tau ada yang namanya perkalian (tau dari sampul belakang buku mewarnai) dan mulai minta diajari. Jelas aja Mimi nolak, karena merasa belum waktunya dia belajar perkalian. Dia sih penasaran, itu tabel perkalian dibaca terus. Kayaknya dia lagi berusaha memecahkan polanya, kenapa sekian dikali sekian hasilnya sekian.

Oh iya, kalo ditanya kenapa Mimi khawatir, jawabannya karena dari hasil konsultasi dengan psikolog (bukan Mimi sih yang konsultasi tapi kakaknya Mimi yang mengkonsultasikan anaknya) anak itu siap belajar pada usia 6 thn. Sebelum usia itu dia berhak bermain sepuas hatinya. Anak yang dipaksakan belajar sebelum usia matangnya mungkin bisa mengikuti dan mau menerima tapi di kemudian hari dikhawatirkan akan menemui kendala. Entah itu bosan, masalah dalam pergaulan dsb. Cuma dilemanya buat Mimi kan Marty tidak pernah dipaksa atau disuruh belajar. Kadang Mimi suka miris deh dengar ibu-ibu curhat di sekolah tentang gimana susahnya nyuruh anaknya belajar. Lah kalo anak orang sampai harus dipaksa belajar ini anaknya Mimi malah harus maksa emaknya supaya mau ngajarin

Sementara ini Mimi mengalihkan perhatiannya dari belajar serius ke belajar bahasa Inggris. Belajarnya juga sambil main kok. atau kalau dia lagi baca-baca Ensiklopedia nya trus dia tanya-tanya, apa bahasa Inggrisnya gunung berapi, gajah laut, jamur beracun dsb, Mimi jawab aja. Terusnya Mimi kepikiran mau ngajakin dia bikin science project aja, misalnya percobaan2 ilmiah sederhana gitu. Abis kaya'nya project-project yang dari sekolah masih dirasa kurang seru oleh Marty. Ini lagi mengumpukan materi nih mau dipilih-pilih mana sekiranya yang cocok untuk anak TK.

 Ada ide kira-kira apa aja ya percobaannya, yang nggak ribet dan bahannya mudah didapat

Kamis, 12 Mei 2011

Tadi diceramahin panjang lebar tentang tehnik menyusui oleh ibu seorang bayi berusia 19 hari. Eike sih ngangguk-ngangguk aja. Dia nggak tau di rumah ada bocah yg nyusu sampe 2,5thn, hi hi hi...

Beda Mas, Abang dan Kakak

Ini hasil ngobrol ngarol ngidul bareng Marty. Ngobrolnya di kamar mandi waktu Marty nemenin Mimi yg lagi muntah-muntah.

Anak : "sampai kapan sih Mimi begini? Marty kasihan liat Mimi muntah terus"

Emak : "nanti kalo adeknya udah lebih besar muntahnya hilang sendiri kok"

Anak : "adek cepet gede yaaaa...biar Mimi nggak muntah terus"

Emak : "nanti kalo adek udah lahir Marty mau dipanggil apa sama adek?"

Anak : "Mas Marty lahhhh!!!"

Emak : "kok nggak Abang aja?"

Anak : "kan udah ada Abang Rif'at *sepupunya*. Lagian Marty nggak suka kalo dipanggil Abang. kaya' abang-abang jualan aja" (no offense ya )           

Emak : "Ah Mimi kalo manggil tukang jualan Mas bukan Abang. Kalo dipanggil kakak mau nggak? Mimi suka dengarnya"

Anak : "Ahhh nggak mau. Kaya' tante toko handphone aja (maksudnya Ambas) kalo orang lewat manggil-manggil ayo kakak...mampir kakak...cari apa kakak?"

Emak : *nggak tau mau ngomong apalagi*

Dohhhh selera bumil, masa' siang2 pingin jagung bakar *bolak-balik ngintipin oven*

Sabtu, 16 April 2011

[2nd pregnancy] There’s another bun in the oven!

Beberapa saat setelah ulang tahun Marty yg ke-5 Januari lalu kami memutuskan untuk punya 1 anak lagi. Sebelumnya terus terang Mimi  sudah mulai malas memikirkan punya batita lagi. Sejak Marty berusia sekitar 3thn Mimi benar-benar menikmati kebebasan dalam tanda petik. Tapi karena beberapa hal akhirnya kami memutuskan untuk memberi adik untuk Marty.

Anyway,  akhirnya sejak awal Januari Mimi mulai konsumsi asam folat sebagai persiapan kehamilan.  Mimi juga mengganti kosmetik, terutama krim wajah dengan yg ‘ibu hamil friendly’. Dan yang paling penting kami juga mulai mempersiapkan Marty supaya bisa benar-benar mandiri. Sejak umur 4 thn dia sudah mulai belajar tidur sendiri, tapi nggak jarang dia balik lagi tidur bersama kami. Entah gimana, sejak ultah ke-5 dia benar-benar pindah ke ruang tidurnya sendiri, dia bahkan tidak mau lagi ditemani sebelum tidur. Apalagi sering banget Mimi yg katanya mau menemani malah tertidur duluan :-p Jadi setiap Mimi menawarkan diri menemani dia menolak dengan tegas : ‘’nggak usah, Mimi suka tidur duluan. Bikin sempit kasur Marty aja” huwaaaaa….lebar banget emaknya  emang ya???...

Selain masalah tidur kami juga melatihnya untuk bisa mandi & makan sendiri. Sebenarnya sudah bisa sih, tapi Mimi suka nggak tega (dan nggak sabar!), jadi selalu Mimi bantu.  Pelan-pelan Mimi mulai ‘’melepaskan diri’’ dan sekarang Marty sudah melakukan semuanya sendiri ; makan, mandi+keramas+sikat gigi, buka-pakai  baju-celana-sepatu-kaos kaki, menjemur sendiri handuknya sampai kadang-kadang mencuci sendiri  piringnya. Dia juga sudah bisa menyiapkan sendiri bekal sekolahnya (maksudnya dia yg memasukkan makanan ke kotak bekal, mengisi  botol minum, menyiapkan susu UHT dan merapihkan semuanya di dalam tasnya)

Alhamdulillah, kurang lebih 3 bulan sejak persiapan-persiapan itu Mimi beneran hamil. Seperti halnya waktu hamil Marty dulu kali inipun Mimi sudah ada feeling kalau Mimi sedang hamil, padahal belum  telat menstruasi. Kira-kira 2 minggu setelah HPHT Mimi stop minum cappuccino & soda (memang jarang juga) , berhenti diet & jogging trus banyakin makan sayuran dan buah. Makin ke sini feelingnya makin kuat karena mulai terasa perubahan ; malas, ngantuk, suhu tubuh meningkat, mual samar-samar dan tidak nafsu makan. Trus 2 hari sebelum tanggal seharusnya Mimi mens ada flek coklat dan mulas seperti mau datang bulan.  Tapi sorenya sudah bersih lagi, tinggal mulasnya masih datang pergi. Mimi baca2 di internet katanya bisa jadi itu tanda awal kehamilan. Tanggal 14 April kemarin--tepat 1 hari setelah seharusnya mens--Mimi test pakai tespack dan ternyata positif. Alhamdulillah ya Allah, semoga kami bisa menjaga amanahMu ini…

Oh iya, sudah sekitar semingguan ini Mimi sukaaaa sekali minum teh. Padahal biasanya dlm 3 bulan aja belum tentu Mimi minum teh . Sekarang setiap habis makan maunya minum teh, entah itu yg bikin, teh kotak atau teh botol. Pokoknya asal teh rasanya enaaaaaakkk banget. Ini teman Mimi sampai ada yg janji bakal supply teh botol  karena katanya di rumahnya masih ada beberapa krat teh botol sisa waktu ada acara di rumahnya. Alhamdulillah….belum apa-apa kita udah dapet rezeki ya dek 

Do’ain ya semoga kehamilan Mimi sehat & lancar. Syukur kalo bisa ‘tanpa rasa’ seperti waktu hamil Marty dulu. Tapi kalaupun dapet bonus mual & muntah Insya Allah Mimi sudah siap kok…siap-siap jutekin Abi maksudnya, qiqiqiqi….

 

 

Selasa, 08 Maret 2011

Emak sensi

Tadi pulang sekolah Marty cerita kalo dia habis negur temannya. Menurut cerita Marty temannya itu mainnya udah kelewatan, main kejar2an tapi setelah tertangkap Marty dicekik lehernya dan dijatuhkan. Waktu berusaha melepaskan diri temannya itu menangkap kakinya. Tapi Marty melarang Mimi menanyakan masalah ini ke gurunya. Katanya dia sudah menegur temannya dan bilang kalau dia nggak mau main yang berbahaya. Setelah menegur temannya dia laporan ke guru kelas. Setelah merasa masalahnya beres baru dia cerita ke emaknya.
Emaknya yang lagi PMS ini jelas jadi sensi, ngerasa bayi gede ini udah nggak butuh lagi. Biasanya kan urutannya begini kalo ada masalah : Marty cerita ke Mimi, Mimi lapor ke bu guru dan nanti bu guru yang menegur teman yg nakal. Ini anaknya yang terlalu cepat dewasa atau emaknya yg nggak rela anaknya beranjak besar ya?
Ya sudah lah, cuma lagi mellow karena PMS sepertinya. Mari kita tunggu laporan versi gurunya besok

Senin, 07 Februari 2011

Nonton Barongsai


Mulai rame, minta gendong abi biar kelihatan

Hari minggu kemaren Marty minta nonton barongsai di Kalibata city square. Ada apa ya antara anak-anak dengan barongsai? kok doyan banget...
Hari itu ada 2 show dan dua-duanya ditonton. Perginya janjian sama Sasha, tante kecilnya Marty. Walaupun hari minggu itu hujan deras dari pagi tapi dibela-belain keluar rumah, abisnya kalo hasrat nonton barongsai hari itu nggak diturutin alamat hidup nggak bakalan bisa tenang, serasa dikejar debt collector :D

Minggu, 06 Februari 2011

In 20 years




Nemu website seru untuk lucu-lucuan. Ceritanya web ini punya engine yang bisa memprediksi wajah seseorang dalam 20 atau 30 tahun ke depan, termasuk apabila orang tersebut pecandu obat-obatan.
Intinya mah, dalam 20 tahun lagi Mimi tetap cantik *protes gampar*, jadi kebule-bulean dan yang paling penting akhirnya hidung ini jadi mancung, hahahahaha...............

Kamis, 27 Januari 2011

Bikin cookie cutter!




Setelah sempat nekat bikin kukis hias tanpa cetakan yang sukses bikin jari2 jadi keriting, Mimi bikin lagi kukis hias. Kali ini pakai cetakan. Dan cetakannya dong bikin sendiri. Iya, beneran bikin sendiri.
Kan ceritanya mau beli cetakan Wilton yg 101 pieces itu, tapi kok maharani ya bow, kaya'nya sayang banget uang ratusan ribu buat beli cetakan kukis doang...Trus liat-liat di tukang loyang di pasar Jatinegara, sayang bentuknya standar semua, kurang seru. Akhirnya digambarlah beberapa bentuk dan dibawa ke tukang bikin loyang di Dewi Satika. Taaaaaapiiiiiii....mahal gila! Masa' 1 bentuk abangnya minta 12 ribu! Sukses deh tuh pulang dengan tangan hampa :(
Sampai di rumah curhat sama Abi. Abi menawarkan diri bikinin cookie cutternya. Yippiiieee...girang deh eike. Tapi setelah ditunggu 2-3 hari janji Abi cuma sebatas janji aja. Sementara kepala ini penuh dengan berbagai ide cookies yang minta segera diwujudkan. Mulai deh ngeluarin peralatan : gunting seng, tang, pinsil dan penggaris. Seng baja tipis yang sudah disiapkan Abi digunting2 menjadi pita baja selebar 1cm. Terusnya dibayangin deh tuh bentuk apa yang mau dibikin. Tekuk-tekuk, jepit, tadaaaa....jadi deh. Gak ada 1 jam jadi banyak banget
Ini ada beberapa foto cutter yg Mimi bikin diawal2 dulu. Ada juga beberapa foto hasil cookiesnya. Sekarang sih Mimi punya banyak cetakan berbagai bentuk, gak pakai mahal pula!
Ada yang mau pesan kukis? *teteuuuup*

Sejak postingan banyak yg disetting utk contact only kok malah banyak yg minta di add ya...Banyak yg belom punya friend sama sekali malah. Masa' iya bela2in bikin account MP buat baca postingan nggak penting gue sih?....

Kamis, 06 Januari 2011

Liburan rame-rame




Liburan kali ini menurut Marty seru sekali. Selain boleh berenang tiap hari juga karena ada sepupu-sepupu Mimi datang dari Palembang. Jadi kalo biasanya Marty liburan cuma berdua Mimi aja, kali ini ada 15 orang dewasa dan 4 anak-anak. Kebayang gak gimana suasana di rumah pagi hari saat berebutan kamar mandi? hehehe...
Acara liburannya juga ngikutin sepupu2nya Mimi yang rata-rata masih SMA & kuliah. Main paint ball, flying fox, berenang, main ke mall (yang ini Marty gak ikutan), nonton, makan dan jalan-jalan. Yang paling berkesan buat Marty waktu kita semua pergi pakai 1 mini bus cuma untuk keliling gak jelas ; dari Jakarta-Majalengka-Ciamis-Tasik-Garut-Bandung-Jakarta. Cuma berhenti untuk nginap dan makan aja. Kalo kata Mimi sih bikin capek, tapi Marty senang sekali. Katanya dia suka liburannya kali ini, selain seru karena rame-rame dia juga suka karena sepupu2 Mimi katanya cantik-cantik. Nah lho...balita udah tau cewek cantik *geleng-geleng*
BTW, ini pertama kalinya Marty naik flying fox. Itu flying fox nya yang untuk orang dewasa lho...awalnya dia setuju untuk tandem dengan Mimi, tapi begitu di atas menara dia ngotot mau meluncur sendiri. Duh, padahal ngeliatnya bersusah payah melewati rintangan dan berusaha manjat menaranya aja Mimi udah lemas :)