Kenapa Marty disunat?

Sejak usia 2 bulan Marty sdh ketahuan fimosis gara2 dia selalu menangis setiap mau pipis. Waktu itu karena emergensi oleh dokter bedah didilatasi (melebarkan lubang preputium) supaya bisa pipis normal lagi. Dokter bedah tetap menyarankan sirkumsisi utk mengatasi masalah fimosis ini, tapi karena kami belum tega maka kami menunda dengan konsekwensi harus ekstra teliti dalam membersihkan penisnya, setiap mandi kulit penisnya harus ditarik & dibersihkan, begitu juga setiap habis pipis. Dan untuk sementara masalah kami anggap selesai. Waktu itu sih nggak tega kalau bayi umur 2 bulan harus dibius, belum lagi masa recoverynya karena seumur itu kan bayi masih bergerak2 & menendang2 terus. Nggak kebayang kalau dia bakal nangis terus-terusan menahan sakitnya. Sebenarnya fimosis ini umum terjadi pada bayi laki-laki dan biasanya akan hilang sendiri seiring pertambahan usia & tidak semua kasus fimosis memerlukan tindakan sirkumsisi. Tapi pada Marty preputiumnya melekat pada glan penis dan menyempit sehingga kalau tidak dibersihkan dengan teliti masih ada sisa urin yg tertinggal.

Rencananya Marty disunat awal tahun ini, waktu itu dia pernah demam karena ISK. Tapi waktu itu Jakarta sedang musim hujan dan Marty alergi dengan udara dingin & lembab yang terjadi sebelum / setelah hujan yg menyebabkan dia batuk & sesak nafas. Setelah tertunda beberapa bulan akhirnya kami bulatkan tekad utk sesegera mungkin menyunatnya sebelum timbul masalah yg lebih besar lagi. Dari yang saya baca katanya infeksi saluran kemih bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. Itu mungkin sebabnya 2 anak yg disunat setelah Marty terlihat lebih kecil utk anak seusianya. Selain itu menurut DSA nya bila ISK berulang terus bisa menyebabkan gangguan pada ginjal, Naudzubillahimindzalik deh….

Kami sengaja pilih cara sunat yg biasa, dengan jahitan. Nggak berani pilih cara-cara baru setelah melihat sendiri anak teman yg luka bakar setelah disunat dengan cauter. Ada juga keponakan teman yg t*t*tnya bengkak dan berwarna ungu tua setelah disunat dengan klem. Kagak dah…mendingan pakai cara yg sudah terbukti aja (udah dibuktiin sama Abi, maksudnya…kekekekekekkkk) daripada nanti setelah besar Marty harus jadi pasien on-clinic :D:D:D